SOSIOLOGI (KLS X SMA/ SMT.II)_2 (beserta kunci)

Posted on | Tuesday, May 24, 2016 | No Comments



1.        Suatu pendidikan apabila seseorang mulai mengenal nilai-nilai dan norma-norma pada lingkungan tempat ia berada disebut.
A.  sosiologi
B.   sosialisasi
C.   sosio-kultural
D.  adaptasi
E.   enkulturasi

2.    Hakikat proses sosialisasi adalah…
A.     penciptaan nilai-nilai dan norma-norma
B.     mempelajari nilai dan norma di dalam masyarakat
C.     penolakan terhadap nilai dan norma dari kelompok masyarakat lain
D.     kebiasaan-kebiasaan individu dalam masyarakat
E.      perpaduan antara nilai dalam suatu masyarakat

3.    Andri sering meniru perilaku ayahnya saat berangkat kerja, yaitu memakai jas dan membawa tas kerjanya. Perilaku Andri termasuk dalam tahap sosialisasi...
A.  play stage
B.   game stage
C.   preparatory stage
D.  generalized other
E.   preparatory other

4.    Sinta selalu diajari perilaku sopan dalam keluarganya. Setelah bermain dengan salah satu teman yang sering berbicara dan berperilaku kasar, dia pun mulai terpengaruh. Media sosialisasi yang berperan dalam kasus tersebut adalah...
          A.     keluarga
          B.     sekolah
          C.     media massa
          D.     teman sebaya
          E.      lingkungan kerja

SOSIOLOGI (KLS XI IPS SMA/SMT.II) (beserta kunci)

No Comments



1.    Dua orang atau lebih yang memiliki kesamaan identitas dan berinteraksi satu sama lain secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama disebut…
A.     komunitas sosial
B.     interaksi sosial
C.     masyarakat sosial
D.     kelompok sosial
E.      kelas sosial

2.    Berikut ini merupakan definisi kelompok sosial menurut pendapat Soerjono Soekanto adalah …
A.     himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama karena adanya hubungan antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi
B.     kelompok orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola-pola yang telah matang
C.     himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama pada suatu tempat
D.     dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara-cara berpola, dan dikenali sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri dan oleh orang lain
E.      kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi

3.    Sekumpulan manusia dikatakan sebagai sebuah kelompok sosial apabila memiliki beberapa persyaratan diantaranya adalah…
A.     adanya kesadaran menjadi individu yang otonom
B.     adanya kesadaran tujuan yang sama walaupun jalan yang ditempuh berbeda-beda
C.     adanya kesadaran bahwa dia adalah bagian dari kelompok tersebut
D.     memiliki unsur pemaksa
E.      setiap individu menyadari bahwa kelompok memiliki suatu ikatan yang tidak dapat diganggu gugat

4.    Seorang tokoh yang membagi kelompok sosial menjadi solidaritas mekanis dan solidaritas organis adalah…
A.     Emile Durkheim
B.     Soerjono Soekanto
C.     Pierre L. van den Berghe
D.     Robert K. Merton
E.      Clifford Geertz

HOLISTIC LEARNING METHODS

Posted on | Monday, May 9, 2016 | No Comments



Nio Gwan Chung (Dr. M. Syafii Antonio, M.Ec) dalam bukunya Muhammad SAW The Super Leader Super Manager menuliskan 20 metode dan teknik pengajaran sebagai 'holistic learning methods', yaitu :

1. Learning conditioning (meminta diam untuk mengingatkan, menyeru secara langsung dan perintah untuk menyimak dan diam dengan cara tidak langsung);

2. Active interaction (interaksi pendengaran : teknik berbicara, tidak bertele-tele pada ucapan dan tidak terlalu bernada puitis, memperhatikan intonasi, diam sebentar ditengah-tengah penjelasan; interaksi pandangan : eye contact dalam mengajar, memanfaatkan ekspresi wajah, tersenyum);

3. Applied-learning (metode praktikum yang diterapkan oleh guru dan yang dilakukan oleh siswa);

4. Scanning and levelling (memahami siswa secara individu sesuai tingkat kecerdasannya);

5. Discussion and feed-back (metode yang logis dalam memberikan jawaban dan membuat contoh sederhana yang mudah dipahami);

INI DIA “65 MODEL PEMBELAJARAN DAN 15 METODE PEMBELAJARAN” MENURUT PAKAR PENDIDIKAN

No Comments



Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya, kita (guru) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia, dan kondisi guru itu sendiri.
Berikut ini disajikan beberapa model pembelajaran, untuk dipilih dan dijadikan alternatif sehingga cocok untuk situasi dan kondisi yang dihadapi. Akan tetapi sajian yang dikemukakan pengantarnya berupa pengertian dan rasional serta sintaks (prosedur) yang sifatnya prinsip, modifikasinya diserahkan kepada guru untuk melakukan penyesuaian, penulis yakin kreativitas para guru sangat tinggi.

MACAM-MACAM MODEL PEMBELAJARAN
1. Koperatif (CL, Cooperative Learning).
Pembelajaran koperatif sesuai dengan fitrah manusia sebagai makhluk sosial yang penuh ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa senasib. Dengan memanfaatkan kenyatan itu, belajar berkelompok secara koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih beinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniature dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Jadi model pembelajaran koperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4 – 5 orang, siswa heterogen (kemampuan, gender, karekter), ada control dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.
Sintaks pembelajaran koperatif adalah informasi, pengarahan-strategi, membentuk kelompok heterogen, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok, dan pelaporan.

2. Kontekstual (CTL, Contextual Teaching and Learning)
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang dimulai dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang terkait dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling), sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajkan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif – nyaman dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.
Ada tujuh indikator pembelajaran kontekstual sehingga bisa dibedakan dengan model lainnya, yaitu modeling (pemusatan perhatian, motivasi, penyampaian kompetensi-tujuan, pengarahan-petunjuk, rambu-rambu, contoh), questioning (eksplorasi, membimbing, menuntun, mengarahkan, mengembangkan, evaluasi, inkuiri, generalisasi), learning community (seluruh siswa partisipatif dalam belajar kelompok atau individual, minds-on, hands-on, mencoba, mengerjakan), inquiry (identifikasi, investigasi, hipotesis, konjektur, generalisasi, menemukan), constructivism (membangun pemahaman sendiri, mengkonstruksi konsep-aturan, analisis-sintesis), reflection (reviu, rangkuman, tindak lanjut), authentic assessment (penilaian selama proses dan sesudah pembelajaran, penilaian terhadap setiap aktvitas-usaha siswa, penilaian portofolio, penilaian seobjektif-objektifnya dari berbagai aspek dengan berbagai cara).

The Teachers

The Teachers

GURARU

BPPTIK

PUSLITBANG KEMENDIKBUD

KEMENDIKBUD

DITJEN P2TK DIKMEN

PADAMU NEGERI

SERGUR

BSNP

JARDIKNAS

PUSTEKKOM

BSE

BIDIK MISI

RUMAH BELAJAR

TVE

INDONESIA MENGAJAR

GEBYAR TIK JAMBI 2016

I NOT STUPID

TAARE ZAMEEN PAR

3 IDIOTS

MR. HOLLAND'S OPUS

MESTAKUNG

OLIMPIADE SOSIOLOGI UNNES 2013

LCC SOSIOLOGI 2014

Followers

GUEST BOOK