HIDUP ADALAH ANUGERAH BAGI JIWA YANG IKHLAS

Posted on | Wednesday, September 25, 2013 | No Comments

Yang tinggal di gunung merindukan pantai. Yang tinggal di pantai merindukan gunung. Di musim kemarau merindukan musim hujan. Di musim hujan merindukan musim kemarau.

Yang berambut hitam mengagumi yang pirang. Yang berambut pirang mengagumi yang hitam. Diam di rumah merindukan bepergian. Setelah bepergian merindukan rumah.

Ketika masih jadi karyawan ingin jadi enterpreneur supaya punya kebebasan waktu. Begitu jadi enterpreneur ingin jadi karyawan, biar tidak pusing. Waktu tenang mencari keramaian, waktu ramai mencari ketenangan. Saat masih lajang, pengen punya suami ganteng/istri cantik. Begitu sudah dapat suami ganteng/istri cantik, pengen yang biasa-biasa saja, bikin cemburu aja/takut selingkuh.

Punya anak satu mendambakan banyak anak. Punya banyak anak mendambakan satu anak saja. Kita tidak pernah bahagia sebab segala sesuatu tampak indah hanya sebelum dimiliki. Namun setelah dimiliki tak indah lagi.

Kapankah kebahagiaan akan didapatkan kalau kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada, namun mengabaikan apa yang sudah dimiliki tanpa rasa syukur?

Semoga kita menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur dengan berkah yang sudah kita miliki. Jangan menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun kecil. Jangan menutupi hati kita, walaupun hanya dengan sebuah pikiran negatif.

Bila hati kita tertutup, tertutuplah semua. Syukuri apa yang ada, karena hidup adalah anugerah bagi jiwa-jiwa yang ikhlas.

(S.GKPI January Edition)

Comments

Leave a Reply

The Teachers

The Teachers

GURARU

BPPTIK

PUSLITBANG KEMENDIKBUD

KEMENDIKBUD

DITJEN P2TK DIKMEN

PADAMU NEGERI

SERGUR

BSNP

JARDIKNAS

PUSTEKKOM

BSE

BIDIK MISI

RUMAH BELAJAR

TVE

INDONESIA MENGAJAR

GEBYAR TIK JAMBI 2016

I NOT STUPID

TAARE ZAMEEN PAR

3 IDIOTS

MR. HOLLAND'S OPUS

MESTAKUNG

OLIMPIADE SOSIOLOGI UNNES 2013

LCC SOSIOLOGI 2014

Followers

GUEST BOOK