PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MULTIKULTURAL TEKNIK EMPATI BUDAYA
Posted on | Monday, August 8, 2016 | 8 Comments
![]() |
Jhon Renold Siregar, S.Sos., M.Pd. |
PENDAHULUAN
Untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional yang antara lain yaitu meningkatkan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Mahaesa, kecerdasan dan keterampilan maka salah satu usaha yang
ditingkatkan adalah menumbuhkan kemandirian belajar pada setiap warga negara
terutama pada peserta didik di berbagai sekolah, dengan menumbuhkan minat dan
motivasi belajar yang baik, maka prestasi belajar akan tumbuh dalam diri
peserta didik.
Untuk mewujudkan
tujuan pendidikan tidak lepas dari peranan seorang guru di sekolah. Bagaimana
cara guru menumbuhkan minat belajar di sekolah. Untuk itu diperlukan usaha yang
optimal dalam mencapai tujuan tersebut. Jadi guru di sekolah dalam menumbuhkan
minat belajar sangatlah berpengaruh dalam pembentukan kemandirian belajar
peserta didik. Pengaruh minat belajar pemberian oleh guru sangatlah besar
karena akan membantu peserta didik dalam membentuk kemandirian peserta didik
dalam meraih prestasi belajar. Tanpa adanya minat yang tinggi terhadap suatu materi
pembelajaran bagaimana mungkin peserta didik akan mempelajari secara mandiri materi
pembelajaran tersebut.
Keberhasilan pada
dasarnya tidak mungkin dapat dicapai tanpa didasari oleh minat yang tinggi dan
kecenderungan untuk menguasai kondisi lingkungan yang dinyatakan lewat sikap.
Dengan demikian prestasi belajar yang tinggi akan dapat dicapai oleh peserta
didik apabila peserta didik tersebut memiliki minat belajar yang tinggi.
Sesungguhnya menumbuhkan minat belajar sangatlah penting dan tidak boleh
diabaikan oleh guru di sekolah. Karena dengan minat dalam belajar, guru akan
lebih mudah dalam mencapai tujuan belajar dan tujuan pendidikan.
EMPATI BUDAYA
Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia.
Keadaan ini dapat dilihat dari sosio
kultur maupun geografis yang begitu luas dan beragam dalam suku, agama, ras dan
budaya. Tilaar (2004:5) mengungkapkan bahwa keragaman tersebut diakui atau
tidak, akan dapat menimbulkan berbagai persoalan yang sekarang dihadapi bangsa
ini. Seperti korupsi, kolusi, nepotisme, premanisme, perseteruan politik,
kemiskinan, kekerasan, separatisme,
perusakan lingkungan, hilangnya rasa kemanusiaan untuk selalu menghargai
hak-hak orang lain, dan sikap primordialisme yang berlebihan pada kelompoknya
sendiri sebagai bentuk nyata dari multikultural itu.
Kondisi ini merupakan kenyataan yang tidak bisa ditolak sebagai bangsa
yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, budaya, agama dan lain-lain.
Realitas multikultural tersebut berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk
merekonstruksi kembali kebudayaan nasional Indonesia yang dapat menjadi integrating force (kekuatan ingin
bersatu) yang mengikat seluruh keragaman etnis dan budaya tersebut. Untuk
membangun integrating force tersebut
salah satu pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan pendekatan pendidikan
multikultural sebagai sarana membangun toleransi atas keragaman.
Sekolah sebagai pencerminan masyarakat multikultural menjadi tempat
pembelajaran untuk menguatkan pemahaman atas keragaman tersebut. Salah satu
mata pelajaran yang memiliki relevansi terhadap pemahaman keragaman latar
belakang budaya adalah Sosiologi. Salah satu materi yang berhubungan dengan
pemahaman keragaman budaya dan diajarkan dalam Sosiologi adalah Masyarakat
Multikultural. Materi ini menjadi begitu penting ketika dihubungkan dengan
pembentukan sikap saling menghargai perbedaan budaya dan berkurangnya sikap
primordialisme peserta didik terhadap kelompok budayanya. Untuk itu perlu
teknik yang tepat dalam proses pembelajarannya.
Salah satu model pembelajaran yang tepat sesuai pengalaman penulis adalah
adalah Model “Pembelajaran Kooperatif Multikultural dengan Teknik Empati
Budaya”. Pembelajaran kooperatif multikultural merupakan salah satu
pembelajaran yang mementingkan proses kerjasama antar anggota kelompok yang
terdiri dari beragam latar belakang budaya. Keragaman kelompok bukan sekedar
terdiri dari bermacam perbedaan latar belakang anggota namun juga terjadi
proses pemahaman dan kemauan saling menerima atas perbedaan tersebut. Proses
pemahaman tersebut memerlukan teknik pengajaran yang tepat yang disebut dengan
Teknik Empati Budaya.
Implementasi model pembelajaran kooperatif multikultural teknik empati
budaya dalam pembelajaran Sosiologi mampu mengefektifkan peserta didik
melakukan unjuk kerja tepat waktu. Hal ini terlihat dari ketepatan waktu siswa
dalam mengekspresikan budaya dan keterampilan menyelesaikan masalah budaya
dalam diskusi. Pesan dan
langkah-langkah pembelajaran dalam model pembelajaran kooperatif multikultural
teknik empati budaya disajikan secara jelas dan dapat membangkitkan kreativitas
peserta didik. Clark (1983, dalam Ali dan Asrori, 2004), mengungkapkan bahwa
faktor-faktor yang mendukung perkembangan kreativitas adalah situasi yang
menekankan inisiatif diri untuk menggali, mengamati, bertanya, merasa,
mengklasifikasikan, mencatat, menerjemahkan, memperkirakan, menguji hasil
perkiraan, dan mengkomunikasikan.
Sikap positif peserta didik sebagai dampak dari implementasi model
pembelajaran kooperatif multikultural teknik empati budaya tercermin pada sikap
mampu bertanggung jawab, bekerja sama, dan mampu menghargai orang lain, baik
dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar. Sikap ini menggambarkan hal
yang positif, bahwa model pembelajaran kooperatif teknik empati budaya mampu
menciptakan situasi pembelajaran yang menginspirasi. Menurut peserta didik
model pembelajaran dapat mereka ikuti dengan baik. Proses pembelajaran lebih
bervariasi dan tidak monoton. Kehadiran aneka sumber belajar dalam pembelajaran
berempati membantu peserta didik untuk meleburkan dalam kebersamaan dan telah
memandang secara positif terhadap kelompok budaya peserta didik lain. Peserta
didik telah belajar banyak tentang pentingnya menghargai perbedaan. Lebih jauh
secara tidak sadar sikap primordialisme peserta didik telah terkurangi melalui
pembelajaran kooperatif multikultural dengan teknik empati budaya ini. Produk
akhir pembelajaran Masyarakat Multikultural adalah mengekspresikani sebuah tarian
budaya daerah.
Ekspresi tarian budaya daerah ini dilakukan peserta didik sebagai bentuk praktis
nyata peserta didik dalam memahami empati budaya. Tanpa pemahaman empati budaya
yang baik, tidak akan pernah lahir sikap menghargai perbedaan. Ini artinya,
aplikasi model pembelajaran kooperatif multikultural teknik empati budaya
berdampak baik kepada implementasi hasil pembelajaran yang lebih nyata.
Pembelajaran yang sukses adalah pembelajaran yang membangun relevansi antara
dunia sekolah dengan dunia kehidupan nyata yang ada di masyarakat dan mampu
berakselerasi serta berkolaborasi dengan perkembangan yang ada. Pemahaman
peserta didik dalam memahami Masyarakat Multikultural dengan berbasiskan tarian
budaya daerah mencerminkan kepedulian siswa akan keragaman budaya masyarakat
Indonesia.
PENUTUP
Berdasarkan hasil implementasi dan pembahasan dapat disimpulkan, bahwa:
(1) Model Pembelajaran Kooperatif Multikultural dengan Teknik Empati Budaya
dapat diimplementasikan sebagai model yang menginspirasi peserta didik dalam
belajar dan dapat mengintegrasikan aneka sumber dalam pembelajaran Sosiologi
khususnya materi pokok Masyarakat Multikultural; dan (2) Model Pembelajaran
Kooperatif Multikultural terbukti efektif dalam meningkatkan keefektifan
pencapaian hasil belajar peserta didik dan dapat meningkatkan minat belajar Sosiologi.
Sudah saatnya para guru menciptakan, mendesain, dan mampu
mengimplementasikan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif dalam upaya
meningkatkan minat dan motivasi belajar siswa, sehingga dapat mencapai hasil
belajar (pengetahuan, sikap, dan keterampilan) yang diharapkan. Hal ini untuk
mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih bermakna dan memiliki relevansi dengan
kehidupan nyata siswa.
(Diterbitkan di Harian Pagi Jambi Ekspres (Jambi, 6 Agustus 2016)


Comments
The Teachers

About Me
TEACHERS' PROFILE
SISWA BERPRESTASI
EDUCATION LINKS
- BERITA PENDIDIKAN
- CATATAN DARI KEGIATAN LESSON STUDY
- DIGITAL REPOSITORY UNIMED
- DIGITAL REPOSITORY USU
- FORM DATA GURU DAN PENGAWAS DIKMEN
- GURU PEMBAHARU
- JOURNAL OF TEACHING SOCIOLOGY
- JURNAL LIPI
- KORAN PENDIDIKAN
- PENDIDIKAN
- PENDIDIKAN SEKOLAH
- PENDIDIKAN UNTUK SD DAN SMP
- PORTAL EDUKASI TERBESAR DI INDONESIA
- PORTAL INFORMASI PTK
- TEKNOLOGI PENDIDIKAN
GOVERNMENT
UNIVERSITIES
SCHOLARSHIP LINKS
S2 KEPENGAWASAN P2TK DIKMEN KEMENDIKBUD
TANJABBAR
BAHAN AJAR SOSIOLOGI
EVALUASI BELAJAR
- B.INGGRIS (KLS X SMA/SMT.II)
- PAK (KLS X SMA/SMT.II)
- PREDIKSI SOAL OLIMPIADE SOSIOLOGI
- SIMULASI TRY OUT I UN SOSIOLOGI TAHUN 2016
- SIMULASI TRY OUT II UN SOSIOLOGI TAHUN 2016
- SOSIO KLS X SMT.II
- SOSIO KLS XI SMT.II
- SOSIOLOGI (KLS X SMA/SMT.II)
- SOSIOLOGI (KLS XI IPS SMA/SMT.II)
- SOSIOLOGI (KLS XII IPS SMA/SMT.II
September 6, 2016 at 6:14 PM
Keren bro....
December 23, 2016 at 2:58 PM
Link untuk yang ingin belajar rubrik: http://student.blog.dinus.ac.id/sasjepyusufal/2016/11/13/cara-mudah-menyelesaikan-rubik-3x3-untuk-pemula/
December 23, 2016 at 3:14 PM
Sejarah Tokyo? Lengkap di link ini sista, guys: http://student.blog.dinus.ac.id/mataharilanangpanggulu/2016/10/13/sejarah-singkat-tokyo-%e6%9d%b1%e4%ba%ac/
December 23, 2016 at 3:40 PM
Dan Link tentang jajanan apa aja yang rekomendasi banget perlu dicicipi di Kota Semarang: http://student.blog.dinus.ac.id/c11eddomarselo28/2016/10/19/5-top-jajanan-enak-di-kota-semarang/
April 26, 2017 at 9:44 AM
1. kampus swasta terbaik
2. kampus swasta terbaik
3. kampus swasta terbaik
4. kampus swasta terbaik
November 23, 2017 at 12:25 PM
universitas termahal di indonesia 2017
November 23, 2017 at 12:25 PM
universitas swasta termurah dan terbaik
October 3, 2019 at 2:54 PM
APA BILAH BERMINAT ANGKA TOGEL DI JAMIN TEMBUS 2D 3D 4D 5D 6D 7D HBG NMR INI 085-256-133-981 MBAH SORE ATAU PESUGIHAN DANA GAIB TRANSFER JANIN DAN BANYAK LAGI KELUAHANYA INSAH MBAH PASTI BANTU